TUGAS
MAKALAH
MATA
KULIAH ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN
Dosen
Pengampu : Dr. R. Andi Ahmad Gunadi, M.Pd
Disusun
Oleh:
Jumiati
( 2013820098 )
Bsd
IV
PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH JAKARTA
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan karunia, taufik, dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah mata Kuliah “ Administrasi dan Supervisi
Pendidikan ”. Penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi
serta ilmu untuk meningkatkan pengetahuan tentang Prinsip-prinsip dan Tipe-tipe
Supervisi Pendidikan bagi calon pendidik.
Dalam
penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu, baik secara materi maupun moril dalam penyusunan makalah ini.
Penulis
menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, sehingga
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kedepannya.
Semoga makalah ini bermanfaat untuk pembaca.
Jakarta, Marer 2014
Penulis
PENDAHULUAN
Istilah supervisi baru muncul kurang lebih
tiga dasawarsa terakhir ini (Suharsimi Arikunto,2004). Kegiatan serupa
yang dahulu banyak dilakukan adalah Inspeksi, pemeriksaan, pengawasan atau
penilikan. Dalam konteks sekolah sebagai sebuah organisasi pendidikan,
supervisi merupaka bagian dari proses administrasi dan manajemen. Kegiaan
supervisi melengkapi fungsi-fungsi administrasi yang ada di sekolah sebagai
fungsi terakhir, yaitu penilaian terhadap semua kegiatan dalam mencapai tujuan.
Dengan supervisi, akan memberikan inspirasi untuk bersama-sama menyelesaikan
pekerjaan-pekerjaan dengan jumlah lebih banyak, waktu lebih cepat, cara lebih
mudah, dan hasil yang lebih baik daripada jika dikerjakan sendiri. Supervisi
mempunyai peran mengoptimalkan tanggung jawab dari semua program. Supervisi
bersangkut paut dengan semua upaya penelitian yang tertuju pada semua aspek
yang merupakan factor penentu keberhasilan. Dengan mengetahui kondisi
aspek-aspek tersebut secara rinci dan akurat, dapat diketahui dengan tepat pula
apa yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas organisasi yang bersangkutan.
PEMBAHASAN
SUPERVISI PENDIDIKAN
1.
Pengertian
Supervisi Pendidikan
A. Pengertian
Supervisi
Secara morfologis
Supervisi berasal dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super dan vision. Super berarti diatas dan vision
berarti melihat, masih serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan,
dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan –orang yang
berposisi diatas, pimpinan terhadap hal-hal yang ada dibawahnya.
Supervisi juga merupakan
kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih human, manusiawi. Kegiatan supervise
bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur pembinaan,
agar kondisi pekerjaan yang sedang disupervisi dapat diketahui kekurangannya
(bukan semata-mata kesalahannya) untuk dapat diberitahu bagian yang perlu
diperbaiki.
Secara sematik Supervisi pendidikan
adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi
pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar dan belajar
pada khususnya.
B.
Pengertian Supervisi Menurut Para Ahli
1.
Good Carter memberi pengertian supervisi adalah usaha dari
petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas lainnya, dalam
memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan
dan perkembangan guru-guru dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan
pengajaran, dan metode mengajar dan evaluasi pengajaran.
2.
Boardman et. Menyebutkan Supervisi
adalah salah satu usaha menstimulir, mengkoordinir dan membimbing secarr
kontinyu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun secara
kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi
pengajaran dengan demikian mereka dapat menstmulir dan membimbing pertumbuan
tiap-tiap murid secara kontinyu, serta mampu dan lebih cakap berpartsipasi dlm
masyarakat demokrasi modern.
3.
Wilem Mantja (2007) mengatakan bahwa,
supervisi diartikan sebagai kegiatan
supervisor (jabatan resmi) yang dilakukan untuk perbaikan proses belajar
mengajar (PBM). Ada dua tujuan (tujuan ganda) yang harus diwujudkan oleh
supervisi, yaitu; perbaikan (guru murid) dan peningkatan mutu pendidikan
4.
Menurut Kimball Wiles
(1967)Konsep supervisi modern dirumuskan sebagai berikut : “Supervision is
assistance in the development of a better teaching learning situation”.
5.
Ross L (1980), mendefinisikan
bahwa supervisi adalah pelayanan kapada guru-guru yang bertujuan menghasilkan
perbaikan pengajaran, pembelajaran dan kurikulum.
6.
Menurut Purwanto (1987), supervisi
ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan
pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif.
Dari
uraian definisi supervisi diatas, maka dapat dipahami para pakar menguraikan
defenisi supervisi dari tinjauan yg
berbeda-beda. God Carter melihatnya sebagai usaha memimpin guru-guru
dalam jabatan mengajar, Boardman. Melihat supervisi sebagai lebih
sanggup berpartisipasi dlm masyarakat modern. Willem Mantja memandang supervisi
sebagai kegiatan untuk perbaikan (guru murid) dan peningkatan mutu pendidikan.
Kimball Wiles beranggapan bahwa faktor manusia yg memiliki kecakapan (skill)
sangat penting untuk menciptakan suasana belajar mengajar yg lebih baik. Ross L
memandang supervise sebagai pelayanan kapada guru-guru yang bertujuan
menghasilkan perbaikan. Sedangkan Purwanto (1987) memandangkan sebagai
pembinaan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan
pekerjaan secara efektif.
Kegiatan supervisi dahulu banyak dilakukan
adalah Inspeksi, pemeriksaan, pengawasan atau penilikan. Supervisi masih
serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti
kegiatan yang dilakukan oleh atasan –orang yang berposisi diatas, pimpinan
terhadap hal-hal yang ada dibawahnya.
Inspeksi
: inspectie (belanda) yang artinya memeriksa
dalam arti melihat untuk mencari kesalahan. Orang yang menginspeksi
disebut inspektur. Inspektur dalam hal ini mengadakan :
1.
Controlling : Memeriksa apakah semuanya
dijalankan sebagaimana mestinya.
2.
Correcting : memeriksa apakah semuanya
sesuai dengan apa yang telah ditetapkan/digariskan.
3.
Judging : mengandili dalam arti memberikan
penilaian atau keputusan sepihak.
4.
Directing : pengarahan, menentukan
ketetapan/garis.
5.
Demonstration : memperlihatkan bagaimana
mengajar yang baik.
Pemeriksaan artinya
melihat apa yg terjadi dalam kegiatan sedangkan Pengawasan adalah Melihat apa
yg positif & negatif. Adapun Supervisi juga merupakan kegiatan pengawasan
tetapi sifatnya lebih human, manusiawi. Kegiatan supervisi bukan mencari-cari
kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur pembinnaan, agar kondisi
pekerjaan yang sedang disupervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan
semata-mata kesalahannya) untuk dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki. Supervisi dilakukan untuk melihat bagian mana dari
kegiatan sekolah yg masih negatif untuk diupayakan menjadi positif, &
melihat mana yang sudah positif untuk ditingkatkan menjadi lebih positif lagi
dan yang terpenting adalah pembinaannya.
Orang yang melakukan supervise disebut supervisor.
Dibidang pendidikan disebut supervisor pendidikan. Menurut keputusan menteri
pendidikan dan kebudayaan nomor 0134/0/1977, temasuk kategori supervisor dalam
pendidikan adalah kepala sekolah, penelik sekolah, dan para pengawas
ditingkatkan kabupaten/kotamadya, serta staf di kantor bidang yang ada di tiap
provinsi.
a.
Mulyasa
(2006) supervisi sesungguhnya dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah yang
berperan sebagai supervisor, tetapi dalam sistem organisasi modern diperlukan
supervisor khusus yang lebih independent,
dan dapat meningkatkan obyektivitas dalam pembinaan dan pelaksanaan tugas.
b.
Jika
supervisi dilaksanakan oleh kepala sekolah, maka ia harus mampu melakukan
berbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja tenaga
kependidikan. Pengawasan dan pengendalian ini merupakan kontrol agar kegiatan
pendidikan di sekolah terarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan dan
pengendalian juga merupakan tindakan preventif untuk mencegah agar para tenaga
kependidikan tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam
melaksanakan pekerjaannya.
2.
Tujuan
Supervisi Pendidikan
Tujuan utama supervisi adalah memperbaiki pengajaran
(Neagly & Evans, 1980; Oliva, 1984; Hoy & Forsyth, 1986; Wiles dan
Bondi, 1986; Glickman, 1990).
Tujuan umum Supervisi adalah memberikan bantuan
teknis dan bimbingan kepada guru dan staf agar personil tersebut mampu meningkatkan kwalitas
kinerjanya, dalam melaksanakan tugas dan melaksanakan proses belajar mengajar.
Secara operasional dapat dikemukakan beberapa tujuan
konkrit dari supervisi pendidikan yaitu:
A.
Meningkatkan
mutu kinerja guru
1.
Membantu
guru dalam memahami tujuan pendidikan dan apa peran sekolah dalam mencapai
tujuan tersebut
2.
Membantu
guru dalam melihat secara lebih jelas dalam memahami keadaan dan kebutuhan
siswanya.
3.
Membentuk
moral kelompok yang kuat dan mempersatukan guru dalam satu tim yang efektif,
bekerjasama secara akrab dan bersahabat serta saling menghargai satu dengan
lainnya.
4.
Meningkatkan
kualitas pembelajaran yang pada akhirnya meningkatkan prestasi belajar siswa.
5.
Meningkatkan
kualitas pengajaran guru baik itu dari segi strategi, keahlian dan alat
pengajaran.
6.
Menyediakan
sebuah sistim yang berupa penggunaan teknologi yang dapat membantu guru dalam pengajaran.
7.
Sebagai
salah satu dasar pengambilan keputusan bagi kepala sekolah untuk reposisi guru.
B.
Meningkatkan
keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan baik
C.
Meningkatkan
keefektifan dan keefesiensian sarana dan prasarana yang ada untuk dikelola dan
dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan keberhasilan siswa
D.
Meningkatkan
kualitas pengelolaan sekolah khususnya dalam mendukung terciptanya suasana
kerja yang optimal yang selanjutnya siswa dapat mencapai prestasi belajar
sebagaimana yang diharapkan.
E.
Meningkatkan
kualitas situasi umum sekolah sehingga tercipta situasi yang tenang dan tentram
serta kondusif yang akan meningkatkan kualitas pembelajaran yang menunjukkan
keberhasilan lulusan.
Adapun sasaran utama dari pelaksanaan kegiatan
supervisi tersebut adalah peningkatan
kemampuan profesional guru (Depdiknas, 1986; 1994 & 1995).
3.
Sasaran Supervisi Pendidikan
Sasaran Supervisi Ditinjau dari objek yang
disupervisi, ada 3 macam bentuk supervisi:
1.
Supervisi Akademik
Menitikberatkan pengamatan supervisor pada
masalah-masalah akademik, yaitu hal-hal yang berlangsung berada dalam
lingkungan kegiatan pembelajaran pada waktu siswa sedang dalam proses
mempelajari sesuatu.
2.
Supervisi Administrasi
Menitikberatkan pengamatan supervisor pada
aspek-aspek administrasi yang berfungsi sebagai pendukung dan pelancar
terlaksananya pembelajaran.
3.
Supervisi Lembaga
Menyebarkan objek
pengamatan supervisor pada aspek-aspek yang berada di sekolah. Supervisi ini dimaksudkan untuk meningkatkan nama
baik sekolah atau kinerja sekolah secara keseluruhan. Misalnya: Ruang UKS (Unit Kesehatan Sekolah),
Perpustakaan dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar